TEORI UMUM BETON
A. Pendahuluan
Teknologi Bahan Beton adalah lanjutan dari mata kuliah
Teknologi Bahan, dimana Teknologi Bahan telah dibahas, jenis-jenis, sifat-sifat
dan penggunaan bahan dalam kontruksi bangunan sedangkan pada bab ini khusus
menjelaskan tentang defenisi beton, istilah dalam pengerjaan beton, kelas-kelas
dan mutu beton serta bahan-bahan pembentuk beton.
Metode ini sangat penting karena berhubungan dengan
berbagai kelas dan mutu beton, sehingga dengan selesainya mempelajari mata
kuliah ini diharapkan dapat mengetahui bahan pembentuk beton dan
istilah-istilah yang sering digunakan dalam pengerjaan beton.
B. Penyajian
Pengantar :
Kekuatan, keawetan dan sifat-sifat beton yang lain
sangat bergantung pada sifat-sifat bahan dasar beton yaitu : agregat halus,
agregat kasar, semen serta air yang digunakan.
Dengan mengetahui sifat masing-masing bahan, maka kita
dapat memilih bahan yang cocok untuk beton yang kita inginkan.
1.1.
Defenisi
Campuran semen,
agregat halus, agregat kasar, air dengan atau tanpa bahan tambah dengan
perbandingan tertentu.
1.2.
Istilah-Istilah Dalam Pengerjaan Beton
1. Beton segar :
selama beton masih dapat dikerjakan.
2. Beton hijau :
beton yang baru saja dituang dan segera dipadatkan.
3. Beton mudah :
campuran beton dalam masa pencapaian kekerasannya, yaitu sampai 12 jam setelah
selesai pengecoran.
4. Beton stabil :
beton yang dapat mempertahankan keseragamannya (sesuai yang disyaratkan).
5. Segregasi :
terjadi pemisahan butiran kasar dan halus dari suatu campuran beton.
Terjadinya segredasi akibat :
a. Campuran yang encer
b. Campuran yang kering
c. Traksi halus kurang
d. Adanya guncangan selama pengangkutan
e. Pemadatan berlebihan
f. Menuang dengan tinggi lebih dari 1,5 m
6. Bleeding :
naiknya air ke cetakan atau mengalir keluar melalui sambungan-sambungan
cetakan/acuan.
Penyebab terjadinya bleeding :
a. Beton kurus (semennya sedikit)
b. Campuran beton terlalu encer
c. Pemadatan dengan alat penggetar berlebihan
d. Rancangan campuran kurang baik
e. Adanya penambahan pada saat pengecoran berlangsung
1.3.
Kelas-kelas Beton
1. Beton kelas I :
Beton kelas I
adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan non-struktural. Untuk pelaksanaanya
tidak diperlukan keahlian khusus.
Pengawasan mutu
hanya dibatasi pada pengawasan ringan terhadap mutu bahan-bahan, sedangkan
terhadap kekuatan tekan tidak diisyaratkan pemerikasaan.
Mutu beton kelas I
dinyatakan dengan Bo.
2. Beton kelas II :
Beton
kelas II adalah beton untuk pekerjaan struktural secara umum pelaksanaannya
memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan dibawah pimpinan
tenaga-tenaga ahli. Beton kelas II dapat dibagi dalam mutu-mutu standar : B1, K
125, K 175, dan K 225.
Pada
mutu beton B1, pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan sedang terhadap
mutu bahan-bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak diisyaratkan
pemeriksaan. Pada mutu K 125, K 175 dan K 225, pengawasan mutu terdiri dari
pengawasan ketat terhadap mutu bahan-bahan dengan keharusan untuk memeriksa
kekuatan tekan beton secara kontinu.
3. Beton kelas III :
Beton
kelas III adalah beton untuk pekerjaan struktural dimana dipakai mutu beton
dengan kuat tekan karakteristik yang lebih tinggi dari K 225 kg/cm. Pengawasannya memerlukan keahlian khusus dan harus
dilakukan dibawah pimpinan tenaga-tenaga ahli. Disyaratkan adanya laboratorium
beton dengan peralatan yang lengkap yang dilayani oleh tenaga-tenaga ahli yang
dapat melakukan pengawasan mutu beton secara kontinu.
Mutu
beton kelas III dinyatakan dengan huruf K dengan angka belakangnya yang
menyatakan karakteristik beton yang bersangkutan, atau fc.
1.4.
Mutu beton
1. Mutu beton rendah : 10 < 20 Mpa atau K 125 <
K 250 kg/cm
2. Mutu sedang : 20 < 35 Mpa atau K 250 < K 400
kg/cm
3. Mutu tinggi : f’ c > 35 Mpa atau K 400 keatas
artikel yang sangat bermanfaat sangat membantu. terimakasih.
ReplyDeletekunjungi JUGA
ILMUBETON.COM - Membahas semua Tentang Beton
ILMUBETON.COM - Membahas semua Tentang Beton
ILMUBETON.COM - Membahas semua Tentang Beton
ILMUBETON.COM - Membahas semua Tentang Beton